Minggu, November 28

Kota Gudeg Tetap Aman dan Menarik

ME L E T U S N YA Gunung Merapi memang memberikan kerugian yang begitu besar bagi Yogyakarta,
termasuk dalam bidang pariwisata. Padahal Yogyakarta merupakan salah satu tempat menarik untuk berwisata, baik untuk wisatawan domestik maupun mancanegara. Hal itu karena keelokan alam Yogyakarta dan kentalnya budaya lokal di wilayah itu. 

Akibat meletusnya Gunung Merapi, minat wisatawan ke daerah itu berkurang. Candi Borobudur yang secara hukum masuk ke wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mengalami penurunan pengunjung sekitar 10% dari kondisi normal yang sebanyak 2.500 orang. Kondisi itu diperburuk dengan ditutupnya Bandara Adisucipto, Yogyakarta, beberapa hari terakhir ini. Bandara Adisucipto dinyatakan akan ditutup hingga 20
November mendatang. “Sebenarnya masih banyak tempat wisata yang bisa dinikmati tanpa harus takut bahaya Merapi. Misalnya Candi Prambanan, Candi Boko, Keraton Yogya, Pantai Parangtritis, dan tempat-tempat indah lainnya. Semua bisa dikunjungi tanpa harus terganggu erupsi Merapi,” ujar Tazbir, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Apalagi untuk menuju Yogyakarta tidak harus menempuh jalur udara karena tersedia transportasi seperti kereta api atau angkutan darat lainnya untuk menuju Yogyakarta. Wisatawan bisa menyaksikan pemandangan yang eksotik dan menarik di sepanjang perjalanan darat menuju pusat kota Yogyakarta. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) wilayah Yogyakarta Istidjab M Danunagoro mengakui kawasan objek wisata Kaliurang sebagai wilayah terdekat dengan Merapi memang tidak bisa dikunjungi. Namun, di luar itu, masih banyak kawasan yang bisa dikunjungi dengan fasilitas hotel yang aman. Oleh karena itu, PHRI akan mengampanyekan kondisi Yogyakarta yang aman dengan mendirikan Media Center Insan Pariwisata Yogya. Lembaga itu dibentuk untuk menyaring berita-berita miring soal Merapi yang berimbas pada dunia pariwisata Yogyakarta.

Aman
Wakil Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti menegaskan, erupsi Merapi memang masih berlangsung. Namun, Kota Yogyakarta tetap aman untuk kunjungan termasuk bagi wisatawan. Bahkan kawasan bantaran Sungai Code yang membelah Kota Yogyakarta masih aman, walaupun lahar dingin banyak mengalir ke sungai itu. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik juga meyakinkan, bahwa Kota Yogyakarta tetap aman dikunjungi. Bahkan, ia pun yakin, pemulihan pariwisata saat ini lebih cepat ketimbang gempa yang menimpa Yogyakarta pada 2006. ‘‘Soalnya, kalau waktu gempa dulu, banyak bangunan yang rusak, seperti hotel dan tempat wisata lain. Kalau sekarang, cuma membersihkan abu vulkanik saja. Jadi, saya yakin kondisi pariwisata di Yogyakarta akan lebih cepat pulih,’’ kata Wacik, di Jakarta, kemarin. Namun, Haryadi mengemukakan, yang harus diperbaiki saat ini adalah citra bahwa Bandara Adi sucipto, Yogyakarta, telah tutup. Padahal, operasional bandara dialihkan sementara ke Bandara Adisumarmo, Solo. Keluar masuk Yogyakarta bisa melalui Bandara Adisumarmo, Solo, yang berjarak sekitar 60 km dari Yogyakarta.


Jum'at, 19 November 2010, Segmen Bacaan "Wisata"

Buslane, Cikal Bakal Busway Tangerang

Menempuh perjalanan jauh untuk sekolah dan bekerja sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Tidak terkecuali masyarakat Tangerang. Banyak di antara mereka yang bekerja di Jakarta. Untuk mempermudah transportasi masyarakat, Peme rintah Kota Tangerang meluncurkan buslane sebagai moda transportasi massal. Buslane akan dioperasikan pada awal 2011. Saat ini, 95% pembangunan infrastruktur pendukung rampung dan tinggal menunggu puluhan armada dari Kementerian Perhubungan RI. 
 
 
Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Tangerang, Fatchul Hadi, mengatakan jumlah armada yang digunakan sebanyak 25 unit. Pada tahap awal pihaknya akan mengoperasikan 10 unit, sedangkan 15 lainnya akan dijadikan sebagai cadangan. Fatchul menjelaskan operasional buslane akan diawali dari Selter Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang, menyusuri Jalan Benteng Betawi menuju Jalan Jenderal Sudirman, tembus ke Jalan Daan Mogot, dan berakhir di Selter Terminal Kali Deres, Jakarta. Harga tiket pada buslane masih dalam tahap pembahasan. Namun, berdasarkan perhitungan ongkos angkutan umum, tarifnya direncanakan Rp2.500-Rp3.000 per orang. Dalam survei yang dilakukan Dinas Perhubungan Kota Tangerang, jumlah warga Tangerang yang bekerja dan bepergian ke Jakarta sebanyak 1.500 orang per hari. Pengoperasian buslane diharapkan dapat membantu mereka sekaligus meminimalkan kemacetan akibat banyaknya kendaraan pribadi dari Tangerang ke Jakarta.
 
Jum'at, 9 November 2010, Segmen Bacaan "Megapolitan"

Sabtu, November 27

Screening ROP Cegah Kebutaan Bayi Prematur

KEMAJUAN teknologi dalam bidang neonatalogi (perawatan bayi baru lahir) berdampak positif dengan menurunnya angka kematian bayi prematur maupun bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Sayangnya, seiring dengan itu, masalah baru berpotensi muncul. Yakni, meningkatnya angka kebutaan bayi akibat retinopati prematuritas (ROP).


ROP merupakan salah satu jenis kebutaan yang kerap terjadi pada bayi prematur atau BBLR (kurang dari 2.500 gram). Kejadian ROP berhubungan dengan belum sempurnanya mata bayi prematur/ BBLR. Menurut guru besar bidang ilmu kesehatan mata Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof dr Rita Sita Sitorus SpM, saat ini diperkirakan ada 80.000 anak buta di Indonesia. Hasil studi berbasis sekolah untuk anak-anak buta di Jawa menunjukkan prevalensi ROP adalah 1,1% dari seluruh penyebab kebutaan. 
“Dikhawatirkan, angka itu akan meningkat seiring dengan keberhasilan bidang neonatalogi dalam menekan angka kematian bayi prematur,” ujar Rita pada acara pengukuhannya sebagai guru besar FKUI di Jakarta, beberapa waktu lalu. Mengapa demikian? Rita menjelaskan, kematian bayi pada bulan pertama kehidupan (neonatus) menyumbang 2/3 dari kematian bayi. Prematuritas/BBLR menjadi satu dari tiga penyebab kematian pada kelompok neonatus selain gagal nafas dan infeksi.
Saat ini penurunan angka kematian bayi menjadi target keempat tujuan pembangunan milenium (MDGs). Dengan tercapainya target itu pada 2015, berarti semakin banyak bayi lahir prematur yang bisa diselamatkan dari kematian. “Bila hal itu tidak diiringi antisipasi, keberhasilan menekan angka kematian bayi lahir prematur itu akan diikuti dengan peningkatan jumlah anak yang buta karena ROP,” jelas Rita. Antisipasi apa yang perlu dilakukan? Menurut Rita, kebutaan karena ROP bisa dicegah dengan melakukan deteksi dini dan terapi yang tepat pada rentang waktu tertentu.
Melalui kegiatan National ROP Workshop pada 2009 yang diikuti 20 RSUD dan beberapa RS swasta dari 17 provinsi, diketahui hanya 20% institusi kesehatan yang telah melakukan program screening ROP. Sisa nya belum melakukan karena terkendala sumber daya manusia, sarana prasarana, dan ketidaktahuan. Padahal, biaya pembentukan satu program standar screening ROP dalam satu institusi relatif tidak mahal. Untuk membeli instrumen pemeriksaan screening dibutuhkan sekitar Rp50 juta. Sementara itu, biaya sarana penanganan ROP, yaitu pembelian laser dan instrumen lain, sekitar Rp500 juta. “Para pemegang kebijakan kesehatan tingkat nasional sudah sepatutnya menaruh perhatian besar terhadap hal ini sehingga pada pencapaian MDG-4 nantinya akan diperoleh anak Indonesia dengan fungsi penglihatan yang baik,” pungkas Rita.

Rabu, 3 November 2010, Media Indonesia, Segmen Bacaan "Kesehatan"

Minggu, Oktober 10

JOGJA dalam "Indahnya Kebersamaan"



Project Pop - Ingatlah Hari ini

Kawan dengarlah
Yang akan aku katakan
Tentang dirimu
Setelah selama ini
Ternyata kepalamu
Akan selalu botak
Eh, Kamu kaya gorila

Cobalah kamu ngaca
Itu bibir balapan
Dari pada gigi lu
Kayak kelinci
Yang ini udah gendut
Suka marah-marah
Kau cacing kepanasan
Tapi ku tak perduli
Kau selalu di hati

Reff:
Kamu sangat berarti
Istimewa di hati
Selamanya rasa ini
Jika tua nanti
Kita t'lah hidup masing-masing
Ingatlah hari ini

Ketika kesepian menyerang diriku
Gak enak badan resah tak menentu
Ku tahu satu cara sembuhkan diriku
Ingat teman-temanku

Don't you worry just be happy
Temanmu di sini

Don't you worry don't be angry
Mending happy-happy

Minggu, Agustus 8

my old classic

19 April 2009, 11:00 PM
Goresan dalam Ketidakbergunaan

Aku Sadar...
Mungkin,
aku kurang sempurna,
tidak berguna,
bukan yang terbak,
tidak diharapkan,
Aku,
tidak sama dengan mereka,
tidak cerdas, tidak pintar,
sangat berbeda,
Seandainya,
aku bisa dilahirkan kembali,
tetap sebagai diriku yang sekarang,
yang seperti ini,
aku ingin sekali menjadi seseorang,
yang merupakan KEINGINANMU,
sesosok rupa yang bisa membanggakan dirimu,

Tapi,
aku adalah diriku,
aku tetap menjadi aku,
yang seperti ini, apa adanya,
bukan orang lain,
Memang,
aku tidak pintar dan cerdas,
tapi aku tidak bodoh,
aku tidak berguna,
tapi aku bukan sampah,
aku tidak seperti yang diharapkan,
tapi aku memiliki sebuah harapan,
Walaupun,
aku tidak sempurna dan tidak berguna,
tapi aku selalu berusaha,
selalu ingin menjadi KEINGINANMU,
ingin menjadi KEBANGGAANMU,

Untuk diriku yang saat ini,
seperti ini, berupa ini, sederhana...
Apa kau mau menerimaku..?

Dedicated for My Parents,
You are always be the best parents for me, no matter what you said anything about me... Im not wasting my time doing the things i wanna do, everything i do its juzt for you, juzt wanna see a smile and make you proud of me, its all i can do...